Pemimpin Gerakan DI/TII Sulawesi Selatan
DI/TII Gerakan
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di Sulawesi Selatan dipimpin oleh
Kahar Muzakar. Kahar Muzakar merupakan seorang perjuang dalam perang
kemerdekaan di Pulau Jawa. Sekembalinya di Sulawesi Selatan Kahar
Muzakar menghimpun kekuatan yang diberi nama Komando Gerilya Sulawesi
Selatan (KGSS).
Sebelum bergabung dalam DI/TII Kahar Muzakar berhasil membangun kekuatan militer Komando Gerilya Sulawesi Selatan KGSS. Kemudian mengajukan surat kepada pemerintah pusat untuk mengangkat pasukan yang
tergabung dalam KGSS menjadi bagian dari Angkatan Perang Republik
Indonesia APRI di Sulawesi Selatan dan Kahar Muzakar sebagai
pemimpinnya.
Pemerintah bersama APRIS akhirnya menanggapi keinginan surat Kahar Muzakar dengan menjadikan anggota KGGS kedalam Corps Cadangan Nasional CTN, sedangkan Kahar Muzakar diangkat menjadi pimpinannya berpangkat Letnan Kolonel. Kebijakan ini kemudian mengecewakan Kahar Muzakar dan memutuskan untuk bergabung dengan DI/TII
Latar Belakang DI/TII Sulawesi Selatan
Kebijakan pemerintah bersama dengan APRIS anggota KGGS kedalam Corps Cadangan Nasional CTN tidak memuaskan bagi Kahar Muzakar dan menjadi latar belakang gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan. Kemudian pada 17 Agustus 1951 Kahar Muzakar mengasingkan diri sambil menghimpun pasukan DI/TII. Satu tahun kemudian 20 Januari 1952 Kahar Muzakar menyatakan Sulawesi Selatan menjadi bagian Negara Islam Indonesia yang dipimpin oleh Kartosuwirjo di Jawa Barat.
Kahar Muzakar pemimpin pergerakan DI/TII Sulawesi Selatan |
Pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan
Kekecewaan Kahar Muzakar ketika Komando Gerilya Sulawesi Selatan KGSS dijadikan Corps Cadangan Nasional CTN sehingga memutuskan untuk bergabung dengan Negara Islam Indonesia yang dipimpin oleh Kartosuwirjo pemimpin DI/TII di Jawa Barat pada 20 Januari 1952.
7 Agustus 1953 Kahar Muzakar mendeklarikan Sulawesi Selatan sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia (NII). Kahar Muzakar beserta pasukan DI/TII Sulawesi Selatan dianggap sebagai pemberontak oleh pemerintah Indonesia.
Pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakar dilakukan dalam dua pase yaitu tahun 1950-1953 dan tahun 1953-1965. Kemudian pemerintah Indonesia mengambil tindakan tegas mengirimkan operasi militer untuk mengatasi Kahar Muzakar beserta pasukannya.
Operasi Militer Penumpasan DI/TII Sulawesi Selatan
Untuk mengatasi pemberontakan DI/TII Sulawesi Selatan pemerintah mengirim pasukan Divisi Siliwangi. Kahar Muzakar bersama pasukan DI/TII cukup tangguh dengan taktir perang gerilya menghadapi serangan pasukan Divisi Siliwangi.
Februari 1965 operasi militer pasukan Divisi Siliwangi berhasil menembak Kahar Muzakar hingga tewas. Gerungan melanjutkan perjuangan DI/TII Sulawesi Selatan. TNI terus melakukan pembersihan unsur DI/TII di Sulawesi Selatan. Sehingga bulan Juli 1965 Gerungan berhasil ditangkap sekaligus mengakhiri gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan.