Setelah jatuhnya orde baru yang dipimpin oleh Soeharto Indonesia memasuka babak baru yang dikenal dengan masa reformasi. Penyebab jatuhnya kepemimpinan Soeharto pada masa orde baru disebabkan oleh hal berikut:
- Krisis Keuangan (Moneter), krisis moneter yang terjadi di Indonesia dimulau tahun 1997 dimana nilai tukar rupiah turun dari Rp 2.575 per USD menjadi Rp 2.603 per USD terus menurut hingga menembus angka 5.000 per USD dan puncaknya pada bulan Desember 1998 menembus angka 16.000 per USD.
- Indonesia Terjerat Hutang Luar Negeri kondisi ini menimbulkan berbagai permasalahan sosial dan konflik seperti peristiwa Malapetaka Lima Belas Januari (Malari), operasi Petrus, munculnya korporasi asing dan krisis ekonomi 1998
- Penyimpangan terhadap UUD 1945, kekuasaan presiden yang sangat besar menyebabkan: 1) Lembaga pemerintah tidak menjalankan tugasnya sebagai mana mestinya semua yang dikerjakan hanya untuk kepentingan presiden, 2) Pemilu yang tidak demokratis, 3) Pembatasan hak hak politik rakyat, seperti hak berserikat, berkumpul, dan berpendapat, 4) Terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme, 5) terjadinya krisis multidimensi.
- Penyederhanaan partai politik di Indonesia menjadi tiga partai PPP, PDI dan Golongan Karya dan munculnya Dwifungsi ABRI atau fungsi ganda ABRI yaitu: 1) Menjaga keamanan dan ketertiban negara, 2) Memegang kekuasaan dan mengatur negara, menyebabkan masalah politik dimana aspirasi rakyat tidak tersalurkan.
- Krisis Kepercayaan terjadi karena masyarakat sudah tidak percaya kepada pemerintah hingga muncul gerakan demonstrasi. Mahasiswa Trisakti juga melakukan demonstrasi damia pada 2 mei 1988 namun di nodai oleh penembakan oleh aparat terhadap empat mahasiswa Trisakti yakni Hendriawan Sie, Heri Hartanto, Elang Mulya Lesmana, dan Hafidin Royan peristiwa ini dikenal dengan tragedi trisakti.
Suasana Demonstrasi Mahasiswa Trisakti
Pada puncaknya tepatnya tanggal 21 Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden Republik Indonesia sekaligus menandakan berakhirnya rezim orde baru. Sisa waktu jabatan Soeharto yang belum di jalankan oleh BJ Habibie yang tadinya menjabat sebagai wakil presiden. Masa Reformasi kemudian dibagi menjadi beberapa pemerintahan yaitu:
- Pemerintahan BJ Habbie 21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999
- Pemerintahan KH Abdurrahman Wahid 20 Oktober 1999 - 23 Juli 2001
- Pemerintahan Megawati Soekarnoputri 23 Juli 2001 - 20 Oktober 2004
- Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono 20 Oktober 2004 - 20 Oktober 2014
- Pemerintahan Joko Widodo 20 Oktober 2014 hingga sekarang
Dalam perkembangan kepemimpinan di Indonesia selalu terjadi peningkatan peningkatan dengan keberhasil masing-masing masa pemerintahan tersebut. Intinya siapapun presiden Indonesia harus bisa merawat keberagaman, kesejahteraan, dan keadilan disetiap aspek kehidupan bangsa Indonesia.