Metodologi sejarah memiliki tahapan-tahapan secara ilmiah sehingga sejarah dapat digolongkan sebagai ilmu murni atau ilmu terapan. Metodologi dalam penelitian sejarah harus melewati beberapa tahapan yaitu:
- Memilih Topik
- Heuristik
- Verifikasi atau Kritik
- Interpretasi
- Historiografi
Tahapan dalam penelitian sejarah bertujuan untuk memecahkan masalah mengenai masa lampau yang disusun secara sistematis dengan metode kajian secara ilmiah untuk mendapatkan kebenaran. Secara umum manfaat metodologi penelitian yaitu:
- Mempermudah memecahkan permasalahan dan mengambil kesimpulan
- Hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan dengan kata lain hasil penelitian akan lebih terpercaya
- Mempermudah dalam menemukan fakta-fakta dan mengesampingkan opini
- Membuat peneliti lebih profesional dan penelitian yang terstruktur
Herodotus Father of History
Berikut penjelasan Metodologi sejarah:
1. Memilih Topik
Dalam Memilih topik seorang peneliti harus berdasarkan beberapa pertimbangan yang meliputi:
- Topik penelitian harus memiliki kedekatan emosional dengan peneliti. Peneliti akan lebih termotivasi dan terinspirasi dalam tahapan penelitian pada sebuah objek hingga tahapan penulisan sejarah (historiografi)
- Topik penelitian harus memiliki kedekatan intelektual dengan peneliti. Artinya disaat tahap penelitian sudah dilakukan dan dalam proses verifikasi dan interpretasi akan lebih objektif dan mengesampingkan ego peneliti.
- Rencana penelitian, setelah peneliti menentukan topik maka langkah selanjutnya yaitu menyusun rencana penelitian. Rencana penelititan terdiri dari latar belakang penelitian, masalah penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, dan teori yang digunakan dalam penelitian.
2. Heuristik
Heuristik berasal dari bahasa Yunani yaitu Heuriskein yang berarti menemukan. Heuristik adalah prosese mengumpulkan data-data terkait pemecahan masalah penelitian dari sumber-sumber sejarah yang bersifat tertulis, lisan, maupun benda.
3. Verifikasi
Verifikasi merupakan langkah selanjutnya dalam metodologi sejarah bertujuan mencari kebenaran dari sumber-sumber sejarah yang berhasil dihimpun dalam tahapan heuristik. Verifikasi dalam metodologi sejarah terdiri dari Kritik Ekstern dan Kritik Intern. Kritik ekstern terlebih dahulu dilakukan setelah itu dilakukan kritik intern. Kritik Ekstern untuk menguji kebenaran sumber dari bentuk fisiknya untuk membedakan yang asli dan yang palsu. Kritik Intern bertujuan untuk menguji tingkat kebenaran sumber.
4. Interpretasi
Sumber-sumber yang sudah valid perlu dilakukan tahapan interpretasi yang merupakan tahap penafsiran fakta sejarah sehingga saling terhubung dengan fakta sejarah lainnya. Interpretasi dibagi lagi menjadi dua yaitu Analisis dan Sintesis. Analisis adalah serangkaian pola berfikir peneliti seperti, mengurai, membedakan, memilah sesuatu untuk dikelompokkan kembali menurut kriteria tertentu dan kemudian dicari kaitannya lalu ditafsirkan maknanya. Setelah melakukan analisi peneliti juga harus melaksanakan sintesis yaitu menyatukan atau menyimpulkan sebuah kejadian dari beberapa sumber sejarah.
5. Historiografi
Historiografi adalah penulisan sejarah secara lengkap, sistematis, dan dapat dipertanggung jawabkan. Historiografi membutuhkan keterampilan peneliti dalam menulis sehingga hasil karya peneliti menjadi menarik.
Jadi Metodologi sejarah atau tahapan penelitian sejarah meliputi empat tahapan yaitu memilih topik, heuristik, verifikasi, Interpretasi dan Historiografi.