Memasuki Tahun 1997 Indonesia pada masa orde baru mulai mengalami krisis moneter serta krisis ekonomi. Tingginya tingkat Korupsi Kolusi dan Nepotisme memperparah kondisi perekonomian bangsa Indonesia saat itu. Krisis Moneter dan Krisis Ekonomi kemudian menimbulkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Puncak kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah mendorong terjadinya Demonstrasi menuntut reformasi didalam tubuh pemerintahan Orde Baru.
Krisis yang melanda Indonesia diperparah dengan keputusan pemerintah yang mengumumkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) serta kenaikan angkutan umum pada 4 Mei 1998.
Pada tanggal 12 Mei 1998 mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta melakukan demonstrasi namun terjadi bentrokan antara mahasiswa dengan aparat keamanan. Demonstrasi yang tadinya damai berubah anarkis setelah tertembaknya 4 mahasiswa Universitas Trisakti oleh aparat keamanan. Empat mahasiswa Universitas Trisakti yang tewas dalam peristiwa tersebut kemudian disebut sebagai Pahlawan Reformasi. Peristiwa yang terjadi pada 12 Mei 1998 dikenal dengan sebutan Tragedi Semangi.
Krisis yang melanda Indonesia diperparah dengan keputusan pemerintah yang mengumumkan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) serta kenaikan angkutan umum pada 4 Mei 1998.
Pada tanggal 12 Mei 1998 mahasiswa Universitas Trisakti Jakarta melakukan demonstrasi namun terjadi bentrokan antara mahasiswa dengan aparat keamanan. Demonstrasi yang tadinya damai berubah anarkis setelah tertembaknya 4 mahasiswa Universitas Trisakti oleh aparat keamanan. Empat mahasiswa Universitas Trisakti yang tewas dalam peristiwa tersebut kemudian disebut sebagai Pahlawan Reformasi. Peristiwa yang terjadi pada 12 Mei 1998 dikenal dengan sebutan Tragedi Semangi.
Adapun 4 Pahlawan Reformasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Elang Mulya Lesmana Fakultas Arsitektur di Universitas Trisakti Jakarta
Elang Mulya Lesmana |
2. Hendriawan Lesmana jurusan Ekonomi di Universitas Trisakti Jakarta
Hendriawan Lesmana |
3. Hafidhin Royan Fakultas Teknik Sipil di Universitas Trisakti Jakarta
Hafidhin Royan |
4. Herry Hertanto Fakultas Teknik Industri di Universitas Trisakti Jakarta
Heri Hertanto |